"Laut Arafura merupakan salah satu daerah penangkapan ikan yang sangat potensial dengan sumberdaya ikan utama ikan demersal di Indonesia bahkan Dunia. Saat ini, perairan tersebut merupakan salah satu daerah utama penangkapan ikan demersal di Indonesia, dimana dalam 3 dekade terakhir perkembangan upaya pemanfaatan sumberdaya ikan di Laut Arafura semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan dan armada perikanan yang beroperasi di perairan Arafura. Sementara, sejumlah perusahaan baru juga telah merencanakan untuk melaksanakan usaha penangkapan di perairan tersebut. Kendati demikian, dari hasil kajian para pakar menyatakan bahwa tingkat pemanfaatan Sumber Daya Ikan (SDI) di Laut Arafura saat ini sudah mencapai lebih dari 100%, atau dapat dikategorikan telah overfishing.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja, indikator terjadinya overfishing, antara lain ukuran udang yang ditangkap semakin kecil, serta makin lamanya waktu operasi penangkapan per trip maupun penurunan laba marjinal (profit margin). Dilain pihak, terjadinya overfsihing tersebut dapat dilihat dari penurunan produktivitas rata-rata hasil tangkapan, yang beberapanya disebabkan karena manajemen pengelolaan yang belum sempurna, lemahnya pengawasan maupun pengendalian dan penegakan hukum di laut terhadap kegiatan penangkapan serta tingginya intensitas kegiatan Ilegal fishing “Oleh sebab itu, guna merumuskan solusi dari permasalahan di atas, diperlukan langkah-langkah kebijakan untuk pengelolaan perikanan dalam rangka pemulihan sumberdaya ikan di laut Arafura menjadi lebih baik lagi, ”kata Astiler Mahardja Forum Koordinasi Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan (FKPPS) WPP-RI 718 Laut Arafura, Senin (14/6).
Ditambahkan Astiler, agar pengelolaan dapat dilakukan secara benar dan terencana, maka diperlukan suatu wadah bersama yang akan mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan rencana pengelolaan perikanan di setiap daerah dan wilayah pengelolaan perikanan. Dalam kaitannya dengan hal ini, Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan (FKPPS) dianggap penting sebagai suatu forum koordinasi yang telah dibentuk sebagai wadah bagi pengelola perikanan di daerah dan pusat termasuk unsur-unsur peneliti dan perguruan tinggi guna berkoordinasi melakukan pengelolaan sumberdaya ikan secara bersama, yang telah berjalan sejak tahun 1990 menjadi penting dan perlu di revitalisasi. Maka itu, pertemuan Koordinasi yang dilakukan selama 3 hari ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan kesepakatan pengelolaan sumberdaya diperairan arafura oleh tiga Provinsi yang terkait didalamnya, yaitu Provinsi Maluku, Provinsi Papua barat dan Provinsi Papua dalam mensinergikan dan mengintegrasikan pengelolaan secara bersama dengan tetap memperhatikan daya dukung sumberdaya yang tersedia bagi kesejahteraan masyarakat di waktu yang akan datang.
Sekedar diketahui, kegiatan Forum Koordinasi Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan (FKPPS) WPP-RI 718 Laut Arafura ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Astiler Maharadja. Kegiatan yang dihadiri sekitar 30 pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten-Kota se- Provinsi Papua ini, akan digelar selama tiga hari di Hotel Aston Jayapura. Ketua Panitia Pelaksana, Petrus Sroyer dalam laporannya mengatakan, harapan kami melalui kegiatan ini, dapat membahas isu – isu penting serta solusinya terkait dengan upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan di WPP 718.
Sumber : Dinas KP Prop. Papua
0 komentar:
Posting Komentar